Cerpen: “Aku Ingin Lebih dari Ini”
Bagian I Udara luar begitu dingin, sedingin itu pula pagar batu yang diduduki oleh kedua lenganku. Nafas ini melahirkan kebulnya. Meskipun sinar matahari menemani, namun hangatnya tak kuasa menembus diri…
Bagian I Udara luar begitu dingin, sedingin itu pula pagar batu yang diduduki oleh kedua lenganku. Nafas ini melahirkan kebulnya. Meskipun sinar matahari menemani, namun hangatnya tak kuasa menembus diri…
Bebal! Sempat berfikir bahwa ikhlas itu rumit sekali ya? Terlebih dengan perjalanan yang dirasa tak sampai-sampai, dalam sebuah perjalanan sesederhana keluar dari rumah untuk membeli sebuah barang saja, bisa saja…
Sebelum membaca saya ingatkan untuk bebas berinterpretasi, menilai dan menerka-nerka.
Sebenarnya cukup mengenaskan melihat banyak orang kelaparan, tidak memiliki tempat berlindung, merana tanpa asupan pendidikan, bahkan kasih sayang.
Dimana diri menangis dan merana, bercerita hanya dari dan untuk diri, telah memberikan pemahaman yang tidak ternilai.
Mereka memang memiliki segalanya, namun nampaknya segalanya tidak mereka dapatkan.
Melihat judulnya, mungkin beberapa diantara kalian akan berfikir tentang hal-hal positif yang yang akan saya jabarkan, namun sepertinya Anda perlu bersiap untuk kesimpulan yang sebaliknya, setelah menyelesaikan tulisan sederhana saya…